“Semua beban dunia ada di punggungku”
“Capek....Rasanya
seperti habis dipukul orang satu kampung”
Familiar dengan kata itu?
Sepertinya memang itu kata2 yang sederhana. Tapi bisa
dibayangkan beratnya beban orang yang “menanggung seluruh beban dunia”
dipunggungnya, atau orang yang habis dipukul orang satu kampung. Apalagi klo
warga kampungnya kurus2 – seperti chris jhon.
Kenapa orang memakai kalimat2 METAFORA seperti itu?
Itu karena sudah psikologi manusia untuk memperlihatkan
kelebihan dirinya dibanding orang lain. Bukan hanya hal positif yang bisa di
banggakan. Tapi penderitaan juga begitu. Ga percaya?
Pernah dengar kalimat ini?
“Ah, OSPEK mu angkatanmu itu lembek belum seberapa...., dulu
waktu angkatanku di ospek-kita kengkreng,push-up,guling,ditampar,di tinju, di
smash”
Itu satu contoh kalo penderitaan pun bisa dibanggakan.
Trus, apa yang salah dengan kalimat - kalimat seperti itu
pak Marioh?
Ya salah dong. Masa’ berat bebanmu itu seberat beban orang satu
dunia?, Masa’ Cuma kerja dari jam 8-5 itu seperti habis dipukul orang satu
kampung…itu LEBAY!!!
Beban masalah atau capek fisik yang tidak seberapa menjadi
jauh lebih membuat kita menderita karena pemilihan kata2 tadi.
TRUS, kita harus bagaimana?
Pakai kata2 yang meringankan bung!!!
Contohnya :
“Ah, beban masalahku berat, seperti mengangkat POPCORN satu
DUNIA” hehe. Memang bebannya sama, tapi membayangkan yang diangkat itu popcorn
membuat anda malah menertawai masalah anda yang berat itu.
Atau “Alamak jang, Bebanku berat sangat, seperti mengangkat
GLOBE”
Yah begitulah intinya. Jangan melebaykan masalahmu
Menulis ini membuat badanku sakit, capek….seperti habis
dipijat mesra chris jhon …hehe kabooor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar